Keluarga diibaratkan seperti nyawa sendiri Karena tanpa
kelurga kita tidak bisa hidup dengan nyaman, aku akan menceritakan sebuah
keluarga yang sangat bahagia,
Keluarga sukardi ini awalnya sangatlah miskin, makanpun
susah hanya dapat memakan sagu dan singkong setiap harinya, keluarga sukari
terdapat bapak, ibu, ani, dan asep
Ani selalu mengeluh kenapa kita selalu memakan makanan ini
secara terus menerus, inu pun memberi tahu karena kita tidak punya cukup uang
untuk membeli beras atupun lauk jadi kamu sabar dulu yah, ani pun mengangguk
Bapak selalu berkerja sebagai buruh bangunan yang setiap
harinya selalu semangat untuk kedua buah hatinya tersebut, bapak tidak mau
kedua anaknya terlantar sekolah karena ia tidak berkerja, asep pun mengerti
dengan keadaan keluarganya yang amat susah.
Setelah kedua anaknya tumbuh dewasa, bapak harap mereka
menjadi anak yang berbakti, harapan itu menjadi kado terindah dimasa tuanya dan
akan menjadi kenyataan.
Asep dan ani pun pasti akan membalas semuanya, tapi kasih
sayang mereka tidak akan terbalaskan tapi asep dan ani akan berusaha semaksimal
mungkin agar kedua orang tuanya bahagia selalu, namun asep mendapatkan
kesulitan dalam mencari perkerjaan, ternyata perkerjaan itu sangat sulit
didapatkanya, asep berusaha dan berikhtira dalam do’anya agar dimudahkan dan
tadak mendapat kesulitan apapun, akhirnya aseppun mendapatkan perkerjaan sesuai keahliannya
walau gajinya tidak terlau besar namun cukup untuk menghidupi keluarganya, ani
pun yang akan lulus sekolah menengah atas itu tidak mau merepotkan kakaknya
tersebut, ani pun mendapatkan ide untuk menjual aksesoris kepada teman
sekolahnya dan akhirnya laris terjual bahkan ada seorang guru yang berniat atas
aksesoris yang dijual oleh ani, namun bapak dan ibu tidak mengetahui kalau anaknya
ani tersebut menjual barang aksesoris itu, bapak, ibu dan asep sangat gembira
atas apa yang dilakukan ani tersebut karena tidak menganggu sekolahnya
tersebut. Jadi kesulitan apapun jika dijalani dengan ikhlas maka aka nada jalan
keluarnya, kita tidak boleh menyerah sebelum berusaha terlebih dahulu. Keluarga
sukardi pun senang dan bahagia atau disebut dengan “happy family”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar